Seorang penduduk di Waziristan Utara, Pakistan, merencanakan untuk menuntut badan intelijen Amerika, CIA, yang dianggap bertanggung jawab atgas kematian putra dan saudara kandungnya dalam serangan pesawat tanpa awak.
Karim Khan mengatakan pengacaranya telah memberitahu Menteri Pertahanan Robert Gates, Direktur CIA Leon Panetta dan kepala CIA di Islamabad, Jonathan Banks melalui kedutaan Amerika di Islamabad tentang tuntutan hukum ini.
Khan mengatakan tidak ada militan di rumahnya yang dihantam peluru kendali tanggal 19 Desember 2009.
Inilah untuk pertama kalinya seorang warga Pakistan menuntut ganti rugi kepada pemerintah Amerika Serikat.
Daerah kesukuan Waziristan merupakan sasaran serangan pesawat tanpa awak Amerika sejak Agustus 2008.
Ratusan militan dan penduduk sipil tewas dalam serangan itu.
Di perbatasan Afghanistan, kawasan itu dianggap sebagai daerah persembunyian Taliban dan al-Qaeda.
Tidak ada keadilan
Putra dan saudara kandung saya tewas dalam serangan pesawat tanpa awak Amerika atas rumah saya
Karim Khan
Khan tinggal di desa Machi Khel, di dekat kota utama di Waziristan Utara, Mir Ali.
Ia mengatakan kepada BBC: "Putra dan saudara kandung saya tewas dalam serangan pesawat tanpa awak Amerika atas rumah saya."
Khan, seorang wartawan lepas, mengatakan tidak ada orang asing atau militan yang berada di rumahnya saat serangan terjadi.
"Dalam satu tahun terakhir, saya berkeliling ke rumah-rumah politisi daerah dan pejabat pemerintah, namun tidak mendapatkan keadilan," katanya.
"Karena itu, saya memutuskan untuk mengambil langkah hukum ini."
Bila ia tidak mendapatkan jawaban memuaskan dalam 14 hari, Khan secara otomatis akan mengajukan tuntutan perdata di Islamabad terhadap ketiga petinggi Amerika.
Amerika Serikat tidak mengeluarkan komentar terkait serangan peluru kendali ini.
Namun serangan pesawat tanpa awak merupakan bagian dari perang di kawasan Afghanistan-Pakistan.
SUMBER: BBC indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar