SUMBER, (PRLM).- Sebanyak 25 orang dari 44 orang imigran gelap Iran kabur dari Kantor Imigrasi Cirebon Minggu (5/12). Mereka kabur dengan cara melompati pagar dan lari-lari ke arah perkampungan penduduk, sebelum akhirnya lari dengan menumpang kendaraan umum.
Imigran gelap tersebut ditangkap Polres Indramayu dekat dengan pantai Karangsong Sabtu. Pihak Polres Indramayu kemudian mengirimkan imigran gelap tersebut ke Kantor Imigrasi Cirebon untuk diperiksa. Mereka kemudian diinapkan di aula Kantor Imigrasi dengan penjagaan aparat setempat. Namun Minggu pagi, ke 44 imigran gelap yang juga membawa serta sembilan anak-anak, kabur. Hanya 19 orang termasuk sembilan anak-anak yang berhasil ditangkap kembali.
Kepala Kantor Imigrasi Cirebon L.K. Irademor Greg yang dikonfirmasi mengakui kaburnya 25 orang imigran gelap dari kantornya.Irademor berkilah, aparat Kantor Imigrasi tidak bisa menangkap kembali semua imigran gelap itu karena tidak bisa bertindak keras dan kasar. "Apalagi mereka kan warga negara asing," katanya.
Menurut dia, untuk menghindari hal-hal buruk kembali terjadi, ke-19 orang warga negara asing itu langsung dikirim ke Jakarta Minggu siang. Ke-44 WNA tersebut terdiri dari 29 orang laki-laki dewasa, enam orang perempuan dewasa, enam anak laki-laki dan tiga anak perempuan. "Dari 44 WNA itu, hanya dua orang yang membawa paspor, itupun kami ragukan keasliannya," katanya.
Rombongan WNA yang tidak dilengkapi dokumen resmi itu, diduga akan melanjutkan perjalanan ke Australia untuk meminta suaka politik. Menurut dia, saat diperiksa mereka mengaku sebagai turis yang hanya ingin berkeliling. "Namun kami tentu saja tidak begitu saja percaya, masak jalan-jalan malam hari," ujarnya.
.
Hasil interogasi yang dilakukan pihak imigrasi, mengungkapkan, mereka mereka terdiri dari beberapa kelompok. Ada yang resmi menggunakan pesawat terbang, ada yang menggunakan perahu ikan jenis boat bagi yang tidak memiliki paspor. "Mereka berpindah-pindah perahu dari satu negara ke negara lain, sejak dari negara asal Iran. Mereka tiba di Indonesia di Muara Angke Jakarta," katanya. (A-92/A-147)***
.
Hasil interogasi yang dilakukan pihak imigrasi, mengungkapkan, mereka mereka terdiri dari beberapa kelompok. Ada yang resmi menggunakan pesawat terbang, ada yang menggunakan perahu ikan jenis boat bagi yang tidak memiliki paspor. "Mereka berpindah-pindah perahu dari satu negara ke negara lain, sejak dari negara asal Iran. Mereka tiba di Indonesia di Muara Angke Jakarta," katanya. (A-92/A-147)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar