AP/Victor R. Caivano
TEMPO Interaktif, Sejumlah negara semakin anti rokok. Sebut saja Kanada, selain mematok harga mahal, pembatasan area rokok juga mewajibkan perusahaan rokok tentang bahaya nikotin dengan memasang gambar besar-besar orang yang terkena kanker paru berikut efek dari merokok bagi kesehatan.
Dengan harga yang semakin mahal, pembatasan area merokok, para ahli yakin rokok akan benar-benar lenyap dari bumi pada 2050. Menurut laporan analisis setebal 72 halaman milik Citigroup, "kemungkinan besar tidak ada perokok di Inggris dan negara lain dalam jangka waktu 30-50 tahun lagi."
Laporan yang sebagian dirilis di laman express.co.uk, Sabtu (8/1) ini juga mengungkapkan harga sebungkus rokok saat ini terus merangkak naik, di Inggris sebungkus rokok harganya 6,50 pounds atau sekitar Rp91 ribu. Harganya bisa melonjak bila pajak untuk rokok dinaikkan terus. Selain faktor harga tentu pembatasan area merokok di seluruh dunia yang terus meluas sejak 2007.
Dalam laporan itu juga menyebutkan, sulit menutup mata dari data 50 tahun terakhir yang menyebutkan rata-rata orang merokok terus turun. "Tidak ada yang bisa memastikan rokok di masa depan, tapi kemungkinan akan dilarang."
Amanda Sandford, aktivis lembaga anti rokok, mengatakan berkurangnya jumlah perokok selama 10 persen dalam satu dekade terakhir adalah suatu kesuksesan. "Banyak faktor yang menyebabkan seseorang berhenti merokok, tapi larangan merokok di pub dan restoran punya sumbangan yang besar," ujarnya.
POERNOMO GR
dikutip dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar