AiResiAllWahsih
Tatap mata
coklat terpijar dalam jiwa.
Bersama
buih cinta merasuk indah luar biasa.
Kutanya dia
bersama satu cerita.
Bersama dia
dan dunia kurajut cinta.
Lama ku jalani kisah bersama.
Berjuta harapan terungkap dengannya.
Selalu percaya bahagiaku dia.
Hitungan hari kita menuju perahu cinta.
Sekenario
Tuhan berbeda.
Belum
sampailah perahu visi kita tak sama.
SATU PERAHU
BUKAN DUA PERAHU.
Diapun
pergi bersama perahu yang baru.
Perahuku terbawa arus tak menentu.
Terdampar dimana ku tak tahu.
LAGIAN LUKA
Lagian Kini
Kusendiri.
Mata
Tertutup Namun Sadarkan Diri.
Lagian Kini
Ku Luka.
Teringat
selalu Kau Pergi Bersama Cinta.
Ingatkah Engkau Cumbuan Itu.
Seperti Surga Yang Kita Capai Ketika Bersatu.
Hangat Kulit Nikmat Peluk Jamah Tubuhmu.
Terbingkai Indah di Momori Benakku.
Sudah
Terkuncikah Hatimu.
Tiadalah
Terbesit Halaman Indah Tentangku.
KENAPA
BERPISAH ITU TIDAK BERSATU.
Kini Ku
Jauh Darimu dan Keluargamu.
LAGIAN MERANA.
LAGIAN TERINGAT.
LAGIAN SAKIT.
LAGIAN LUKA.
TINTA DARAH
Dustaku
Padamu Tak Terhisab Lagi.
Hari
berganti dosaku terakumulasi.
Maafkan
Diriku Kasih Untuk Semua Ini.
Diriku
Wayang tak Kuasa Hati.
Jahanampun Tak Pantas Untukku.
Apalagi Surga Cantik itu.
Di setiap langkah Tanpa Arahku.
Sejenak Terdiam Semayam Dalam Waktu.
Tetesan
Darah Ujung Jemari.
Tertusuk
Mawar Indah Berduri.
Tak
Kusiakan Menetes DIri.
Sehelai
Kertas Kutuliskan Janji.
Jika Harus Berlari Maka
Lari Ku tujumu.
Jika Harus terbang Maka
terbangku Bawamu.
Jika Harus Mati Maka
Matiku Tanpamu.
AI
Indahmu
Terpatri Dalam fikiranku.
Senyummu
Tervisualisasi Jelas Di mataku.
Khas
Aromamu Tercium Harum.
Senandungmu
Terngiang selalu.
Rindu Nikmat Masakanmu.
Nyaman Ku belai Rambut Panjangmu.
Tubuhku Selalu menanti Jamah Tanganmu.
Ingin ku Beriringan Menapaki jalan denganmu.
Genggam
Erat Tanganku Selalu.
Berdua
Cipatakan Mimpi Dulu.
Walau tak
Sempurna.
Bersamamu
ku Bahagia.
Mimpi Itu Tak Akan Pernah Ada.
Karena Kini Hanya Mimpi Terbingkai Mimpi.
SIMPEUREUM
Kukatakan
Desa Katamu Kota.
Desa Atau
Kota Disana Bahagiaku Berada.
Tapi Itu
Desa Teguh Katanya Kota.
Desa Atau
Kota Disana Keluarga Fatamorganaku Berada.
Kuingin Sifatmu Selalu Desa.
Mengerti CInta Bukan Sekedar Materi Semata.
Kini Sifatmu Kota.
Cinta kau Gadai Demi Harta.
Simpeureum
di hatiku Tetap Desa.
Desa Dan
Keluarga fatamorgana yang kucinta.
Namun Kubenci
Kamu yang Sifat Kota.
DIRI
Kulangkahkan
Kaki.
Langkahku
Berlalu.
Langkahku
Terhenti.
Dan
kulangkahkan Lagi.
Ku Tulis.
Ku Hapus.
Ku Tulis dan Berhenti.
Ku Lanjutkan Lagi.
Ku Sehat.
Ku Sakit.
Ku Sekarat.
Ku Mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar