Latest News

SMKN 1 Panyingkiran Kembangkan Seni Tradisional


Majalengka. Pelita
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Panyingkiran yang beralamat di Desa Kar-yamukli. Kecamatan Panyingkiran saat ini terus menggali potensi seni tradisional sebagai salah satu ekstrakurikuler sekolah. Setelah seni Degung dan seni Topeng, kini dikembangkan salah satu seni tradisional yang memiliki unsur maglk yang punya ciri khas berbahasa J awa Cirebon, yakni seni Sintren.
Seni Sintren yang baru diperkenalkan para siswa saat perpisahan Juli 2010 lalu tersebut temyata mendapat aplaus yang luar biasa dari penonton termasuk para orang tua siswa yang hadir. Kepala SMK Negeri 1 Panyingkiran Drs H Satori (49) kepada Pelita mengatakan, perkembangan ekstrakurikuler seni di sekolah berbasis kejuruan ini mendapat res-pon yang cukup positif, terbukti beberapa ekstra kulikuler (Eskul) seni yang sudah berjalan telah mendapat hati di masyarakat bahkan sering dipesan untuk mengisi acara-acara tertentu seperti Degung. Upacara Adat, Organ Tunggal dan Topeng.
Kini sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 852 orang ini telah membuka salah satu ekstrakurikuler baru yakni Seni Tradisional Sintren. Sementara sebagai pelatih seni berunsur magic ini diakui H Satori yakni dirinya sendiri yang sejak masa SMA sering dijuluki Dalang Sintren.
"Saya mencoba memperkenalkan sen! Sintren di sekolah ini berbekal pengetahuan Seni Sintren yang saya miliki, setelah mendapat persetujuan dari guru-guru seni, maka sekolah mulai melengkapi peralatan untuk Seni Sintrenseperti alat musik dari bambu, buyung, kendi serta latihan vokal untuk menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa yang merupakan syarat ketika aksi Sintren berlangsung." jelasnya.
Setelah melewati masa latihan dan merekrut siswa yang berminat masuk Seni Sintren. hasilnya tidak sia-sia, pentas pertama saat perpisahan siswa kelas 3 pada bulan Juli 2010 lalu ternyata mendapatkan respon yang cukup bagus dari penonton termasukpara orang tuasiswa.
Dengan demikian salah satu eskul seni yang masih baru ini akan terus dikembangkan bahkan sudah terdaftar di Disporabudpar Kabupaten Majalengka sebagai salah satu seni unik .milik SMK Negeri 1 Panyingkiran yang tidak dimiliki sekolah lain.
Alumnus SMA Negeri 1 Pali-manan, Cirebon ini lebih jauhmengungkapkan, dengan munculnya seni Sintren di SMK Negeri 1 Panyingkiran maka akan menambah daftar khazanah seni di Majalengka khususnya di lingkungan pendidikan.
Pencetus Sintren Keliling tahun 1981 -an di Wilayah Cirebon ini berharap seni tradisional gagasannya ini akan lestari karena sejauh ini generasi muda lebih condong memilih seni modem seperti Band atau Organ Tunggal dan lainya.
"Untuk kreatifitas siswa dan melestarikan budaya yang sudah ada. saya melatih total para siswa secara keseluruhan, dari mulai melatih musik, lagu yang harus dinyanyikan serta mencari anak yang pas untuk menjadi seorang Sintren," ungkapnya.
Untuk menjadi seorang sintren tidak sembarangan anak, yakni harus yang"masih perawan jika tidak maka aksi
Sintren akan menemui kegagalan, bahkan untuk pentas sendiri seorang yang akan jadi Sintren harus puasa selama tujuh hari.
Sementara itu ditambahkan salah satu pembina Seni di SMK Negeri 1 Panyingkiran Ika Supartika, SSn bahwa keberadaan ekstrakurikuler seni di sekolahnya benar-benar mendapat perhatian serius pihak sekolah terlebih dari kepala sekolah, sehingga para siswa bebas memilih eskul yang seruai dengan minat dan bakat-nya. Sedangkan munculnya satu seni tradisional berupa Sintren menurutnya sudah mulai diminati siswa yang kini hampir mencapai 15 anak. Hal itu dibenarkan Asisten Bidang KesiswaanTarka. SPd dia berharap seni tradisional Sintren di sekolahnya juga bisa diterima masyarakat Majalengka dan siap pentas, (ck-69)

SUMBER:BATAVIASE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FaktaRakyat Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.