Liwa, Lampung (ANTARA) - Pungutan liar (pungli) makin marak terjadi di jalur lintas barat (jalinbar) Sumatra wilayah Kabupaten Lampung Barat.
"Pungutan liar tersebut membuat pengendara terganggu," kata salah seorang pengendara dari Provingsi Bengkulu, Bernadus (36), di Liwa, Kamis.
Dia menjelaskan, meskipun tidak memaksa, keberadaan pungli tersebut membuat pengendara resah.
Diakuinya, kerusakan jalur lintas barat pemicu maraknya pungli.
Kemudian, lanjut dia, keberadaan oknum atau "preman" yang melakukan pungli tersebut dapat menyebabkan terjadinya konflik antara pengendara dan mereka.
"Beberapa bulan lalu saya nyaris berkelahi dengan preman lokal, pasalnya mereka meminta uang dengan memaksa. Bila pengendara tidak memberi maka mereka akan melempari mobil dengan batu," katanya.
Kondisi jalur lintas barat semakin hari kian parah. Selain rusak, jalur ini jadi tempat pememerasan bagi pengendara oleh oknum warga setempat.
Aksi premanisme tersebut meresahkan pengguna jalan yang melintas.
Bila aksi pungli tersebut tidak dihentikan, dikhawatirkan semakin meluas.
Pengendara lain yang berasal dari Kota Bandarlampung, Prayitno (39) mengatakan, aksi pungli dan kejahatan juga makin rawan.
"Yang kami takutkan, aksi pungli tersebut dapat berpotensi kerawanan keamanan, apalagi jalan lintas ini cukup sepi dan cukup strategis melancarkan aksinya," kata dia.
Dia mengharapkan petugas dapat memberantas pungli tersebu
sumber 1: antaranews.com
sumber 2 : yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar