suara petir menggelagar getaran nya menggetar kaca kaca rumah yang ku diami ini,hujan gemiricik tetesa demi tetes menghujani genting - genting, malam pekat nan hening ku menangisi cinta itu yang telah pergi.
harusnya bulan depan pinangan itu terlaksana dimana ku bisa memberikan kebahagiaan dan kesetiaan ku untuknya, menjalani hidup berdua bersamanya menjadi anganku dari dulu kala, namun apa daya Allah berkehendak lain, cinta itu pergi dengan barunya.
haruskah ku menjerit menangisi semua yang terjadi ini, dan tak spantasnya karena cinta ku tak seperti ini, ingat raja kamu adalah seorang pria yang seharusnya pantang untuk meneteskan air mata, itu perkataan yang ku katakan pada diri ini. namun dia dan cintaku untuknya begitu berarti tetes demi tetes air mata ini sesungguhnya mewakili cinta dan perasaan jiwa yang hancur berkeping keping kepaling terkecil kepingan yang terkecil.
kelulusan ini memberi kebahagiaan untuknya dan untukku sendiri, ku senang dia bisa menyelesaikan studynya, seperti janjiku untuknya cincin yang tiga tahun lalu aku janjikan ku berikan. saat saat itu dilalui dengan penuh kebahagiaan kebersamaan yang tiada bisa tergantikan dan tak kan terbeli dengan berapapun digit di belakang angka satu. selang berapa minggu setelah kelulusannya dia membisikan padaku agar aku meminangnya, aku katakan iyakarena aku sangat mencintainya dan ingin membahagiakan nya tak pernah terbesitpun aku ingin menghianatinya tak ada yang lebih berarti selain dia. ku dengar dia membicarakan rencana pinangan ini pada orang tuanya, sambutan gembira dari orang tuanya yang menyetujui rencana itu, semakin bahagia yang kurasa pintu kebahagiaan ku telah terbuka lebar, aku ingin segera bergegas pulang untuk membicarakan semua ini pada kedua orang tuaku.
sesampainya di rumah ku sampaikan kabar gembira ini kepada bunda tercinta dengan sumringah ku ceritakan semuanya, bunda pun terlihat gembira dan ingin segera menanyakan tanggal baik untuk uacara pngannya. bunda ingin kamu bahagia nak karena apapun yang bunda lakukan selama ini agar kamu bahagia bunda tidak pernah ingin meminta balasan sedikitpun darimu nak, sekarang bunda senang neng Ardina Rasti bisa membuat Raja bahagia. aku pun tersipu malu di hadapan bunda, bunda telah mengganggap Ardina seperti putri nya sendiri karena kebetulan di keluarga ku hanya bunda yang paling cantik di rumah,kedua saudaraku laki laki semua dan bapakku juga laki laki :D.
3 tahun yang ku jalani bersamanya telah membuat ikatan yang menurutku mungkin tidak akan pernah terpisahkan dan tidak akan teergantikan, begitupun ikatan ardina ma keluarga ku maupun sebaliknya ikatan aku dengan keluarganya. keluarga ku dan dia sudah sering bertemu dan hampir tiap tahun silaturahmi ke kediamaan ardina rasti.
sebelum pinangan ku siapkan semuanya, bunda pun memberi tahukan ini ke seluruh sanak saudara, bahkan ketika aku beri tahu eyang ardina rasti menemaniku. seluruh keluarga gembira mendengar kabar iini karna hanya tinggal aku yang belum berkeluarga.
Sebut saja namaku RAJAWALI orang memanggilku Raja, berenang dan menulis adalah salah satu hobiku makan makanan yang berkaitan dengan telor yang paling aku suka apalagi kalau ada minuman bersoda smakin menambah nikmat hidangan nya. NO smoking dan No alcohol, selama dua tahun ini setelah aku lulus aku mengumpulkan uang untuk pinangan ini, sempat pas waktu lulus sekolah bunda menyuruhku untuk kuliah namun ku monolaknya dengan alasan aku sudah punya kekasih yang suatu saat ingin ku jadikan instri. bunda mengerti dan membiarkan aku untuk bekerja. sampai saat ini aku masih bekerja di salah satu toserba di kotaku, kebetulan kalau malam aku kerja di fabrik berdua bersama saudara pertamaku, selain kedua pekerjaan itu aku pun menerima Servis handphone maupun servis komputer dan printer semua yang menghasilkan uang aku kerjakan hanya untuk mendapakan uang untuk meminangnya tak peduli siang ataupun malam lelah serta mengantuk aku tetap semangat karena semua hanya untuknya.
Mungkin ini awal dari derita pahit dan luka yang menyayat hati yang akan ku alami nanti, ketika itu aku mengantarkannya untuk pertama kali Ardina bekerja di perusahaan textile di kotaku.
BERSAMBUNG..
jUDUL: REALITA (kenyataan tak seindah impian)
Author : Ali nurdin
Rating : R (Remaja) Bo (bimbingan Orang tua)
POV: 1st Pov (akuan Tokoh Utama)
Mohon maaf apabila ada nama dan tempat kejadian yang sama karna ini hnya fiktif atau karangan semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar